Thursday, May 5, 2016

KETENTUAN PERPAJAKAN NASIONAL. SEHARUSNYA TIDAK MENIMBULKAN KEBURUKAN


Ketentuan Perpajakan, Cara Penanganan dan Akibat Bnya




Kabar mengejutkan datang dari dunia perpajakan di Indonesia. Selasa 12 April lalu, dua orang petugas Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak tewas ditikam oleh pemilik usaha pengepul getah karet. Kejadian ini terjadi pada saat Parado Toga Fransriaono Siahaan, juru sita seksi penagihan pajak, Unit Kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga dan Sozanolo Lase, pegawai honorer Kantor Pajak Gunungsitoli menyerahkan surat paksa terkait tunggakan pajak senilai Rp14 miliar. Tak terima dengan surat paksa yang diberikan petugas Ditjen Pajak, pelaku yang bernama Agusman Lahagu pun menikam dan melempari kepala para korban dengan benda tumpul hingga keduanya meninggal dunia.

KRONOLOGI PEMBUNUHAN

Dengan membawa berkas tagihan pajak, Selasa (12/4) sekitar pukul 11.30 WIB, juru sita Kantor KPP Pratama Sibolga Parada Toga Frans Siahaan (30) dan rekannya tenaga honorer di KP2KP Gunungsitoli, Soza Nolo Lase (30), datang ke sebuah gudang milik Agusman Lahagu (45), seorang toke pengepul getah karet, di Jalan Yos Sudarso, Hilihao, Kota Gunungsitoli.
Niat kedua petugas pajak ini untuk menagih tunggakan pajak Agusman Lahagu yang kabarnya sudah membengkak hingga 14,7 miliar Rupiah. Semula Agusman  menerima kedatangan keduanya dengan baik. Namun saat Parada Toga Frans Siahaan, sang Juru Sita menjelaskan jika tunggakan pajak pelaku  tersebut tak segera dilunasi, maka  sejumlah aset miliknya akan disita untuk negara.
Mengetahui asetnya akan disita oleh negara karena menunggak pajak, Agusman kemudian meminta kedua petugas pajak itu untuk menunggu di sebuah pondok yang masih di kawasan gudang. Sementara dia kembali ke dalam gudang.
Sesaat kemudian, Agusman kembali mendatangi keduanya di pondok. Tapi bukannya membawa uang yang ditagih, melainkan malah menarik sebilah pisau yang sudah diambilnya dari gudang. Pisau pemotong tali getah itu sudah diselipkan di pinggangnya.

Agusman mendekati keduanya, tiba-tiba saja Ia (Agusman) seperti kesetanan, dia langsung menghujamkan pisau itu ke dada Parada Toga Frans Siahaan, hingga korban rubuh bersimbah darah. Agusman kemudian mengejar Soza Nolo Lase yang sempat berusaha lari menyelamatkan diri ke arah jalan raya. Hujaman pisau dan pukulan benda tumpul pun membuat Soza tumbang. Korban juga dihabisinya di tempat. Kedua korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP) karena kehilangan banyak darah.
Pondok dimana korban ditikam dan dianiaya pelaku. Ist/ST

Sejumlah saksi mata yang ada di sekitar lokasi tidak berani berbuat apa-apa. Para saksi yang merupakan pekerja di gudang getah karet milik Agusman Lahagu pun ikut diamankan petugas Polres Nias.
Dengan menumpang mobil yang lewat dari depan rumahnya, Agusman berlalu untuk menyerahkan diri ke Mapolres Nias di Jalan Melati, Ilir, Kota Gunungsitoli. Pelaku pembunuhan itu pun langsung diamankan dan diperiksa intensif untuk memastikan motifnya. Dia resmi dijadikan tersangka dan ditahan.

MOTIF  DAN LATAR BELAKANG PEMBUNUHAN

Motif Pembunuhan terhadap penagihan pajak terhadap tersangka Agusman Lahagu tentunya sudah dapat diketahui dan terlihat jelas. Motifnya tidak lain karena Agusman enggan kehilangan Assetnya jika benar-benar disita oeh Negara. Namun demikian Polisi tidak serta-merta berhenti mendalaminya. Kini, pihak Kepolisian sedang mendalami SOP (Standard Operasional Prosedur) Penagihan Pajak terhadap tersangka Agusman Lahagu yang kini ditahan bersama empat pekerjanya yang terlibat. 
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf menyebutkan, persoalan tersebut sangat perlu didalami untuk mengetahui beragam kemungkinan yang saat ini masih belum terungkap sepenuhnya. Meski kelima pelaku sudah ditahan pihak kepolisian.
Para saksi yang merupakan pekerja di gudang getah karet milik Agusman Lahagu saat diamankan petugas Polres Nias. Ist/ST
Hal itu penting diselidiki untuk memastikan motif dan latar belakang peristiwa pembunuhan itu. Artinya, masih banyak yang belum terungkap sepenuhnya.
“Misalkan saja, si tersangka ini ternyata sudah mempunyai Deal dengan pihak tertentu mengenai tunggakan pajaknya, tapi masih tetap ditagih oleh petugas pajak, hingga akhirnya dia merasa kalap dan berbuat tanpa pikir panjang,” ujar Helfi, Selasa (19/4/2016).
Menurut Helfi, selain mengungkap beberapa kemungkinan, pendalaman prosedur juga bertujuan untuk memperjelas lagi motif pembunuhan yang dilakukan tersangka.
Jika ditemukan kesalahan dalam prosedur penagihan yang dilakukan, tentunya hal itu merupakan persoalan internal institusi pajak. Oleh karenanya, pihak kepolisian hanya menyelidiki sedalam mungkin pembunuhan yang terjadi.
Polres Nias dibantu personel Jahtanras Polda Sumut sudah mengarahkan penyidikan lanjut ke arah prosedur penagihan. Tujuannya, tidak lain untuk mengungkap motif dan hal-hal yang berkaitan.
“Kalau memang ada kesalahan prosedurnya itu masalah yang lain lagi. Karena, itu persoalan intern pajak. Yang pasti pihak kepolisian berusaha mendalami kasus itu karena menjadi atensi Kapolri bahkan Presiden,” katanya.
KETENTUAN PAJAK DAN CARA PENANGANANNYA
Kejadian ini sontak menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Ironis memang, pada saat Ditjen Pajak tengah gencar melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pengemplang pajak, dua petugas pajak justru gugur tanpa adanya perlindungan pihak kepolisian di lokasi. Masyarakat pun turut prihatin dan angkat bicara.
Image result for pembunuhan petugas pajak
Suratman, Kepala Unit Sub bidang Lembaga Negara Direktorat Pengamanan Objek Vital menyatakan kekagumannya terhadap perjuangan petugas pajak yang gugur dalam bertugas. Menurutnya, hal ini seharusnya dapat menjadi pelajaran penting bagi Ditjen Pajak dalam melepas petugas ke berbagai daerah.
"Pegawai pajak itu masyarakat umum juga, pekerjaan mereka ada yang disukai, ada yang tidak suka. Seperti daerah pedalaman, itu harus hati-hati," kata Suratman saat berbincang dengan Okezone di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut, Suratman pun menaruh secercah harapan terhadap Ditjen Pajak. Yaitu adanya jaminan keamanan bagi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya di lapangan, salah satunya adalah melalui pengawalan dari pihak kepolisian. Tanpa pengawalan, bukan hal mustahil hal serupa dapat kembali terjadi.
"Seharusnya memang harus didampingi. Apalagi tugas mereka (petugas pajak) di lapangan berat. Bertemu dengan berbagai macam karakter," ungkap Suratman.
Menurut Suratman, pihak kepolisian akan siap untuk membantu apabila petugas pajak membutuhkan bantuan. Sekalipun hanya untuk tugas pengiriman surat kepada wajib pajak.
"Pihak kepolisian pastinya siap untuk membantu. Karena polisi adalah bagian dari negara. Apalagi untuk melindungi tugas utama seperti pegawai pajak di lapangan," ucap Suratman menegaskan.
Masih dari sisi pendampingan, Fadhel Maulana, mahasiswa ilmu hukum Universitas Indonesia berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pemerintah dan pihak kepolisian. Sinergi aksi pun diharapkan dapat dilakukan demi menjamin keamanan para petugas pajak di lapangan.
"Petugas KPP itu tidak sebanding dengan (jumlah) wajib pajak di Indonesia. Kita berharap harus ada pendampingan. Apalagi letak geografis Indonesia juga akan berpengaruh," ungkap Fadel yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2015.
Memang, dengan adanya tragedi pembunuhan petugas pajak ini, secara tidak langsung telah menegaskan bahwa pekerjaan ini merupakan deretan dari pekerjaan berbahaya. Sehingga, butuh pendampingan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepolisian untuk melindungi masyarakat.
"Di tupoksi kepolisian itu kan salah satunya adalah pendampingan. Pendampingan itu bisa dilakukan untuk kerja yang memiliki risiko. Melihat kasus pembunuhan ini, maka petugas pajak dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang berisiko. Jadi perlu pendampingan," ujar Fadel.
Dari sisi wajib pajak, masyarakat juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan secara detail mengenai data wajib pajak yang melakukan pengemplangan pajak. Data ini diperlukan untuk menyisir seluk beluk data wajib pajak sebelum dilakukan pemeriksaan.
Afridho Aldana, salah seorang pegawai di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memiliki strategi khusus yang dapat digunakan oleh Ditjen Pajak untuk mencegah terjadinya intimidasi terhadap wajib pajak. Yaitu dengan melakukan pengelompokan wajib pajak berdasarkan rekam jejak yang dimiliki.
"Sebelum menagih (pajak), lihat latar belakang dan rekam jejaknya, termasuk rekam jejak kriminal. Lalu dibuat kategori, kalau wajib pajaknya orang 'kakap' atau rekam jejak mengkhawatirkan, petugas pajak harus didampingi polisi," ujar Afridho.
Namun, pemerintah juga perlu tegas terhadap perusahaan pengemplang pajak. Ketegasan ini, kata Afridho, juga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bagi petugas pajak di lapangan.
"Bangun sistem yang bisa prevent penunggakan pajak, Misalnya ada implikasi ke izin usahanya. Kalau yang punya properti, pajak properti lama belum lunas, itu tidak bisa ajukan izin baru, dan itu by system, bukan by person," imbuh Afridho.
Kembali ke petugas pajak, masyarakat juga berharap bahwa Ditjen Pajak melakukan seleksi ketat terhadap petugas pajak yang akan diturunkan ke lapangan. Aditya Taufik, salah seorang pegawai pemerintahan mengungkapkan, upaya ini perlu dilakukan agar petugas pajak dapat ditakuti seperti debt collector.
"Seharusnya memang petugas pajak untuk penagihan itu harus orang yang khusus, bukan pegawai pajak biasa. Seperti debt collector, pekerjaannya memang fokus menagih, harus punya mental dan fisik yang kuat," kata Adit.
Khususnya untuk wajib pajak besar seperti pajak badan, pemerintah pun tak perlu untuk mengirimkan petugas penyidik pajak. Sebab, pemerintah dapat melakukan pembekuan usaha apabila surat peringatan yang dilayangkan tidak mendapatkan tanggapan.
"Sebenarnya pegawai yang bersangkutan bisa mengirimkan surat ke (wajib pajak) yang bermasalah. Setelah surat peringatan (SP) 1, SP 2, SP 3, dan sangsi akhir bisa pembekuan aset. Tidak perlu anak buah penagih pajak yang turun langsung," tegas Adit.
Pembunuhan petugas penyidik pajak ini memang sangat menarik perhatian masyarakat. Berbagai pujian pun datang dari penjuru tanah air kepada petugas penyidik pajak yang gugur demi tercapainya target penerimaan negara sektor pajak.
Namun, kejadian ini justru tak membuat nyali pegawai pemerintah lainnya ciut. Bahkan, salah seorang pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun mengaku terinspirasi oleh semangat juang dari petugas penyidik pajak di lapangan.
"Kasihan, seharusnya memang ada perlindungan. Tapi saya tidak takut dengan adanya kejadian ini. Malah terinspirasi," jelas salah satu pegawai BPK yang tak ingin disebutkan identitasnya.
Target pajak pada tahun 2016 yang telah ditetapkan dalam APBN memang cukup tinggi, yaitu sebesar Rp1.360,2 triliun. Target ini lebih tinggi dari capaian penerimaan tahun lalu yang hanya mencapai Rp1.060 triliun.
Untuk mencapai target ini, Ditjen Pajak pun telah melakukan berbagai upaya. Dibawah komando Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiastiadi yang baru saja dilantik pada 1 Maret lalu, Ditjen Pajak telah menyiapkan 4.551 tenaga penyidik dan pemeriksa pajak. Tak hanya itu, Ken bahkan juga telah membentuk Direktorat Intelijen Pajak dan Direktorat Perpajakan Internasional.
Meskipun dianggap masih kurang apabila dibandingkan dengan total wajib pajak yang berjumlah 24 juta jiwa, Ditjen Pajak optimis bahwa target penerimaan ini dapat tercapai. Meskipun saat ini dua petugas telah gugur di medan laga.

Wednesday, May 4, 2016

KELENJAR PINEAL, STRUKTUR DAN FUNGSINYA



Kelenjar Pineal (Pineal Gland)




Image result for kelenjar pineal

Kelenjar pineal (Pineal Glandadalah kelenjar endokrin pada manusia yang berukuran kecil sebesar ukuran sebutir kacang polong (5–8 mm), memiliki warna abu-abu kemerahan dan berlokasi hanya di rostro-dorsal dengan superior colliculus dan dibelakang dan dibawah stria medullaris, di antara berposisi lateral badan thalamus. Dia adalah bagian dari epithalamus.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti sebuah pohon cemara [1] 
Kelenjar pineal dianggap sebagai organ yang agak misterius, karena fungsinya ditemukan terakhir dari kelenjar endokrin.
Disebut juga badan pinealepiphysis cerebriepiphysisconarium atau Mata Ketiga, adalah sebuah kelenjar endokrinpada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan, terselip di sebuah alur di mana dua badan thalamus bulat bergabung.

Struktur dan Komposisi

Tubuh kelenjar pineal pada manusia terdiri atas lobular parenkim dari pinealocytes dikelilingi oleh ruangan jaringan pengikat. Permukaan kelenjar itu ditutupi oleh sebuah kapsul pial.
Kelenjar pineal terdiri utamanya dari pinealocytes, tetapi empat tipe sel telah teridentifikasi. Karena Kelenjar pineal merupakan agak selular (dalam kaitan ke korteks dan zat putih) itu mungkin keliru dari sebuah neoplasma.[2]

Fungsi Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal memiliki beberapa fungsi penting termasuk sekresi hormon melatonin yang menyebabkan kantuk dan pengaturan fungsi endokrin tertentu. Kelenjar ini juga membantu tubuh untuk mengkonversi sinyal dari sistem saraf sinyal dalam sistem endokrin.

Fungsi Fisiologis

Secara fisiologis, bersama dengan kelenjar hipotalamus, kelenjar pineal mengontrol dorongan seksual, lapar, haus dan jam biologis yang menentukan proses penuaan normal tubuh.
Fungsi utama adalah bahwa kelenjar pineal mengeluarkan melatonin. Hormon ini adalah salah satu utama yang mengontrol kantuk dan terjaga. Cahaya alami cenderung berubah kelenjar ini pada. Ketika kelenjar pineal diaktifkan, otak Anda bergerak dari tidur ke keadaan terjaga. Proses ini kadang-kadang disebut sebagai kebangkitan dari “Mata Ketiga” – nama umum untuk kelenjar pineal.

Koneksi spiritual

Konsep kelenjar pineal sebagai “Mata Ketiga” telah lama dipandang sebagai penghubung antara dunia spiritual dan fisik. Selain fungsi fisiologis yang penting dari kelenjar pineal, ini adalah bagian dari otak yang secara tradisional telah dianggap sebagai kursi kesadaran yang lebih tinggi dan link ke dunia metafisik. Ini adalah kelenjar pineal yang tampaknya paling terpengaruh selama meditasi dan visualisasi yoga dan semua bentuk lain dari “dari perjalanan tubuh keluar“.

Pengapuran Kelenjar Pineal

Kalsifikasi kelenjar pineal adalah memprihatinkan karena tampaknya terjadi pada usia yang sangat muda. Dalam proses ini, kelenjar pineal mengakumulasi kristal kalsium fosfat, menjadi mengeras, dan kehilangan banyak fungsinya.

Penyebab Kalsifikasi

Ada banyak spekulasi mengenai apa yang menyebabkan kalsifikasi kelenjar pineal. Fluoride dalam air dan pasta gigi telah terlibat dalam proses ini. Bahkan, banyak orang percaya bahwa aditif makanan termasuk pemanis buatan dapat menyebabkan masalah. Meskipun studi tidak tersedia untuk mendukung klaim tersebut, radiasi dari ponsel juga telah disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab kalsifikasi kelenjar pineal.

Pentingnya Dekalsifikasi Kelenjar Pineal

Hal ini penting untuk menjaga kelenjar pineal aktif karena aktivitas kelenjar ini. Ketika aktif, kelenjar pineal membantu Anda untuk mendapatkan tidur yang baik – dan membantu Anda untuk menjadi terjaga di siang hari. Kelenjar pineal yang aktif juga akan memastikan bahwa sinyal saraf jelas ditransmisikan ke sistem endokrin. Selain fungsi lain, ini dapat membantu meningkatkan kontrol hormonal yang lebih baik.
Secara spiritual, mata ketiga terbuka juga membawa kepada Anda kebahagiaan, intuisi, konsentrasi, kejelasan dan ketegasan. Dengan kelenjar pineal yang sangat berfungsi, fungsi fisik dan mental Anda akan ditingkatkan.

Melatonin: Hormon Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal mengeluarkan hormon melatonin-tunggal (tidak harus bingung dengan pigmen melanin). Hormon sederhana ini istimewa karena sekresi yang ditentukan oleh cahaya. Para peneliti telah menentukan bahwa melatonin memiliki dua fungsi utama pada manusia-untuk membantu mengontrol ritme sirkadian (atau biologis) dan mengatur hormon reproduksi tertentu.

Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian Anda adalah siklus biologis 24 jam ditandai dengan pola tidur-bangun. Siang hari dan malah membantu mendikte ritme sirkadian Anda. Paparan cahaya menghentikan pelepasan melatonin, dan pada gilirannya, ini membantu mengontrol ritme sirkadian Anda.
Sekresi melatonin rendah pada siang hari dan tinggi selama periode gelap, yang memiliki pengaruh atas reaksi Anda terhadap penyinaran (panjang hari dibandingkan malam). Tentu, penyinaran mempengaruhi pola tidur, tapi tingkat melatonin dampak atas pola tidur masih diperdebatkan.

Reproduksi

Melatonin menutup sekresi gonadotropin (luteinizing hormone dan follicle stimulating hormone) dari kelenjar hipofisis anterior. Hormon-hormon ini membantu dalam pengembangan yang tepat dan fungsi ovarium dan testis.
Tujuan penuh Kelenjar Pineal masih sedikit mengandung misteri. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa kita telah semakin dekat untuk memahami kelenjar pineal dan lebih banyak lagi tentang sistem endokrin secara keseluruhan.
++++

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wikipedia  :  https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_pineal
  2. ^ Artikel Top : http://artikeltop.xyz/fungsi-kelenjar-pineal.html
                                  Copas dengan hanya sedikit revisi.

Tuesday, May 3, 2016

JCM, Basement 3 dan Harapan Saya

Catatan Harianku
May 2, 2016
|
Oleh Sabar Nur

Bukannya Saya mau mengungkapkan kekesalan Saya kepada JCM (Jogja City Mall), atau pengalaman Saya pertama kali menginjakkan kaki di sana. Sudah berkali-kali Saya berbelanja kebutuhan keluarga ke salah satu Supermall terbaik di Yogyakarta ini, tetapi hampir setiap kali ke sana, Saya menemui perkara yang kurang sreg di hati Saya, dan akan semakin mengurangi kesukaan Saya, setiap menginjakkan kaki lagi di sana.

Kemarin, minggu 01 Mei 2016, pengunjung di JCM sangat padat, mungkin karena hari libur dan juga berbarengan dengan adanya event Promo Wisata, atau mungkin juga kemarin adalah Hari Berbelanja Keluarga (ada gak ya ?... hahaha).

Seperti biasa, ketika masuk ke tempat Parkir, Penempatan Parking di sana hampir selalu seperti membingungkan, Petugas Parkir seperti ragu mengarahkan lewat Gerbang Parkir sisi kiri, yakni Basement 1, atau ke Gerbang Parkir sisi kanan, Basement 2 dan Basement 3. Akhirnya Saya diarahkan ke Gerbang Parkir sisi kanan, yakni Basement 2 atau Basement 3, kemungkinan tempat Parking Basement 1 telah penuh. Memasuki Gerbang Parkir sisi kanan, tempat untuk parkir di Basement 2 sudah tidak tersedia, akhirnya Saya diarahkan masuk ke Basement 3, yang notabene merupakan alternatif terakhir untuk Parkir bagi pengunjung yang terlambat masuk, termasuk Saya. Ini adalah pertanda buruk bagi Saya.

Di Basement 3 itu suasana sungguh kurang menyenangkan, Udara terasa Panas, sumpek, dan pengap, karena penuh dengan asap Kendaraan, terlebih lagi ketika banyak pengantar yang menunggu di parkiran karena malas ikut masuk, Mereka biasanya akan berada di dalam Mobil, menghidupkan Mesin mobilnya entah untuk berapa lama, mungkin 1-2 Jam, bahkan mungkin sampai 4 atau 5 Jam, selama mereka menunggu orang yang sedang asyik berbelanja. Mereka tidaklah sadar akan bahaya dari asap Knalpot mobil mereka yang memenuhi ruangan Basement, dan tidak sadar pula bahwa mereka akan kehilangan banyak bahan bakar hanya untuk menghidupkan pendingin di dalam mobil mereka. Kerugian kedua memang bukanlah perkara bagi orang lain, tapi kerugian pertama adalah masalah bagi semua pengguna area Parkir Basment 3. Basement 3 adalah tempat yang benar-benar tidak menyenangkan. Percayalah... Basement 3 di JCM adalah tempat terburuk untuk Parkir. Itu yang saya rasakan.


Selayaknya pihak JCM membenahi area Parkir Basement 3, agar pengguna merasa nyaman berada di sana. Buatlah Basement 3 sebagai Tempat Parkir terindah, sehingga para pengunjung memilih Basement 3 ini sebagai tempat Favorit mereka untuk parkir. Bukankah semakin lama para pengunjung berada di sana, semakin besar kemungkinan Omset Penjualan JCM bertambah ?. Bukankah dengan semakin nyamannya Customer, juga semakin beruntungnya pihak JCM ?.

Menurut Saya, cara yang dapat dilakukan ada beberapa Hal, misalnya:
1. Buatlah Sirkulasi Udara yang baik, dengan memompakan Udara Segar dari luar. Itu jika     belum dilakukan, tetapi jika memang sudah dilakukan, maka optimalkanlah kinerja             Blowernya, agar udara di Basement 3 terasa sejuk segar.
2. Menambahkan beberapa Kursi untuk bersantai, agar para penunggu tidak perlu berada     di dalam Mobil, menghidupkan Mesin Mobil demi Udara dingin dari perangkat AC Mobil     mereka, agar bisa menghindari bertambahnya Polusi Udara di dalam Basement 3.
3. Menyediakan Pot dengan beberapa tanaman, atau sukur-sukur dibuat Taman, sehingga     bisa menambah Oksigen di dalam ruangan Basement. 
4. Sediakanlah Tempat Kuliner yang memadai, sekurang-kurangnya Angkringan kek (yang     khas Jogja gitu...). Saya lihat, begitu masuk ke ruang Usaha di Basement 3, nampaknya        masih cukup banyak Area Usaha yang kosong, yang bisa dimanfaatkan untuk berjualan.     (Ini jika tidak menyalahi Ketentuan JCM. Jika ini menyalahi, maka ubahlah Regulasinya).

Jika telah diubah menjadi demikian, Saya yakin dengan sangat, para pengunjung akan semakin bahagia berada di sana. Para penunggu tidak akan perlu lagi menyalakan Mesin Mobilnya hanya demi mendapatkan Udara dingin dan segar dari perangkat AC Mobilnya. Selain itu juga akan membuka peluang Usaha bagi banyak orang, dan tentunya penerimaan JCM akan semakin besar dengan adanya penyewa Area Usaha di Basement 3. Mungkin itulah solusi terbaik bagi beberapa pihak, JCM, Pengunjung, penunggu, dan Pelaku Usaha sebagai penyewa Area Usaha.

Sekian.
Salam.
Penulis.